Kisah FAKTA & terjadi berulang kali dgn orang+waktu yg berbeda :
Dulu sy pernah menjadi buruh di sebuah toko tempat penjualan alat musik, salah satu kota di Indonesia. Ternyata, seorang konsumen kmi (yg awam alat musik/minim pengetahuan musiknya) yaitu, misal namanya PAIMIN, LEBIH PERCAYA kpd temannya yg notabene seorang musisi yg mahir, misal namanya TUGIYO. Pdhl kmi selaku penjual barang, jelas" lbh tahu & lbh berpengalaman ttg mana alat yg baik+benar" berkualitas itu. Nah, saat itu kmi (sbg penjual yg JUJUR+tdk SERAKAH) menyarankan agar mereka membeli barang yg harganya lbh murah dibandingkan dgn barang yg mrk pilih tsb dgn menjelaskan kelebihan+kekurangannya pd mrk. Namun, si TUGIYO tetap memaksa membeli barang yg lbh mahal, jadilah mrk membeli barang yg sbnrnya tdk kmi sarankan tsb.
Alhasil, suatu ketika bbrp bulan kemudian, mrk kembali ke toko kmi & komplain krn barang yg lbh mahal tsb cacat/trouble, nah akhirnya dgn berbesar hati + tanpa kmi beritahu, akhirnya mrk (sadar) membeli barang yg sesuai kmi rekomendasikan dulu ke mrk tsb & syukurlah, sejak saat itu mrk tdk komplain ke toko kmi lg, krn kmi sbg penjual barang mempunyai layanan plus yaitu memantau perkembangan kondisi barang yg telah dibeli oleh konsumen kmi.
Kmi, selaku penjual barang seringkali di cap negatif/di remehkan oleh calon konsumen kmi spt :
1. "Wah, si buruh Toko A itu nyaranin kmi dgn nyuruh membeli barang yg lbh murah, krn dia khan kongsinya PT. X yg memproduksi barang murah itu"
2. "Si buruh itu wajah/penampilannya jauh dri layak sbg seorang musisi, ngerti apa dia ?"
3. "Ahh, si buruh itu tau apa sih ? Nyatanya klo sy suruh ngeDemo'in/Maenin barangnya, skill nya lbh rendah dibandingkan sy !"
4. Dll.
Klo mendengar ungkapan tsb, kmi hanya bs mengelus dada. Apa daya, mrk adalah RAJA sedangkan kmi hanya BURUH. Baiklah, ini jwbn kmi selaku penjual & buruh dri pernyataan diatas :
1. Dalam memasarkan produk, yg namanya Penjual/Toko itu mempunyai kode etik. Kmi tdk boleh menjebak konsumen dgn mengatakan yg diluar Fakta/Menipu, krn akan mjd bumerang bagi kelangsungan Toko & kmi sbg buruhnya. Sekali konsumen itu berteriak akan layanan kmi yg negatif, hancur sdh kmi :(
2. Itu hak konsumen yg menJudge kmi dri penampilan kmi. Tdk apa, yg penting kmi sdh mengambil langkah yg terbaik bagi konsumen kmi. Untung/Ruginya, dia yg nanggung namun kmi jg ikut kecewa jk mrk meRugi krn keBandel'annya :(
3. Tak apa, memang demikianlah kemampuan kmi. Namun, jk kmi mau bs jadi salah satu diantara kmi benar" menunjukkan cara bermain musik dgn benar bahkan dgn skill yg mnrt publik yaitu berLebih, krn di Toko kmi jg ada layanan pendidikan berMusik & salah satu dri kmi tsb menjadi buruhnya :)
4. Dll.
Dari Kisah FAKTA tsb diatas, bagaimanakah dengan teman" semua apakah pernah mengalaminya ?
Salam
tukangbecak